Mengawali tahun 2025, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di Zona Rokan. Pada Selasa (14/1/2025), PHR sukses melaksanakan Put On Injection (POI) pertama untuk proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) atau steamflood di lapangan North Duri Development (NDD) A14.
Keberhasilan penerapan metode steamflood ini menjadi bukti nyata inovasi anak bangsa dalam pengembangan teknologi sektor migas, sekaligus motivasi bagi pekerja PHR untuk terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional.
PHR mencatat pencapaian luar biasa dengan melakukan POI injector/pattern pertama lebih cepat dari target awal yang direncanakan pada Mei 2025. Dengan keberhasilan ini, proses injeksi sumur berikutnya dapat dipercepat, sehingga seluruh 15 injector/pattern ditargetkan selesai pada akhir Juni 2025.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan lapangan minyak di Zona Rokan. Steamflood di lapangan NDD A14 diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan cadangan dan produksi minyak di Blok Rokan.
Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, menyatakan bahwa pencapaian proyek NDD A14 merupakan hasil kerja keras seluruh tim PHR yang terus berinovasi untuk meningkatkan produksi minyak. "Kami berharap proyek steamflood ini dapat memberikan dampak positif dalam menjaga ketahanan energi nasional," ujarnya.
Proyek steamflood di lapangan NDD A14 merupakan bagian dari strategi PHR dalam mengoptimalkan potensi reservoir minyak di Blok Rokan melalui teknologi EOR. Dengan menginjeksikan uap ke dalam reservoir, viskositas minyak berkurang, sehingga lebih mudah mengalir dan dapat diproduksi dengan lebih efisien.
Metode steamflood sendiri telah menjadi tulang punggung produksi minyak di Blok Rokan selama beberapa dekade. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh operator sebelumnya pada 1985 di lapangan Duri dan terbukti memberikan kontribusi besar bagi industri migas Indonesia.
Seiring waktu, teknologi steamflood terus berkembang dengan keterlibatan tenaga ahli dalam negeri. Pekerja PHR terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Lapangan NDD A14 merupakan area steamflood baru yang dikembangkan setelah alih kelola WK Rokan oleh Pertamina. Pengembangan tahap pertama proyek ini mencakup pengeboran 68 sumur, terdiri dari 47 sumur produksi, 15 sumur steam injector, dan 6 sumur observasi, dengan estimasi total cadangan proyek mencapai 6,74 juta barel minyak (MMBO).
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengapresiasi upaya PHR dalam mengoptimalkan potensi WK Rokan melalui teknologi EOR. Menurutnya, injeksi uap pertama di lapangan NDD A14 merupakan langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan produksi nasional.
"Ini menjadi kabar baik bagi industri hulu migas Indonesia. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak serta memperpanjang umur produksi lapangan migas di Indonesia. Kami berharap metode ini dapat berjalan lancar dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keandalan operasional," ujarnya.
Selain itu, SKK Migas juga telah menyetujui Plan of Development (POD) untuk Steamflood EOR di Lapangan Rantaubais Tahap-1. PHR siap melanjutkan pengembangan lapangan ini untuk mendukung ketahanan energi nasional.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa upaya PHR dalam meningkatkan produksi migas sejalan dengan visi Presiden Prabowo, yaitu Asta Cita.
"Inovasi yang dilakukan PHR untuk meningkatkan produksi adalah bukti nyata komitmen Pertamina dalam mencapai swasembada energi, sesuai dengan visi pemerintah Indonesia," kata Fadjar.
Share this post