Singapura Sudah Mencapai Setengah Jalan Menuju Target Penggunaan Tenaga Surya pada Tahun 2030: Grace Fu

Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Grace Fu mengatakan Singapura belum mengambil keputusan untuk mengadopsi energi nuklir, namun tetap mengawasi perkembangannya.

SINGAPURA: Singapura sudah mencapai separuh dari target penggunaan tenaga surya setidaknya sebesar 2.000 megawatt-puncak pada tahun 2030, kata Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup Grace Fu pada Rabu (10 Januari).

Negara ini telah menggandakan penggunaan tenaga surya sejak tahun 2021 menjadi lebih dari 1.000 megawatt-peak saat ini, tambahnya.

Menteri memberikan angka-angka terbaru di parlemen sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai kemajuan Singapura dalam transisi menuju energi terbarukan.

Selama Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2023 (COP28), Singapura ikut memfasilitasi negosiasi mitigasi dan inventarisasi global pertama yang berkontribusi pada keberhasilan penerapan Konsensus UEA, yang menyerukan negara-negara untuk beralih dari bahan bakar fosil, kata Ms Fu.

Konsensus UEA juga menyerukan negara-negara untuk melipatgandakan energi terbarukan dan melipatgandakan efisiensi energi secara global pada tahun 2030.

Pada konferensi tersebut, Singapura menandatangani janji Global Terbarukan dan Efisiensi Energi.

Negara ini telah mempercepat transisi energinya, dengan energi surya sebagai salah satu pendorong utamanya.

Energi surya adalah salah satu dari empat “switch” yang diterapkan Singapura untuk mencapai target net-zero pada tahun 2050. Tiga lainnya adalah gas alam, jaringan listrik regional, dan alternatif rendah karbon.

Energi surya pada akhirnya akan memungkinkan Singapura memenuhi sekitar 10 persen dari proyeksi permintaan listriknya pada tahun 2050, menurut Otoritas Pasar Energi (EMA) pada bulan November tahun lalu.

Negara ini berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target penggunaan tenaga surya sebesar 1.500 megawatt pada tahun 2025.

Menurut laporan Statistik Energi Singapura tahun 2023 dari EMA, sektor swasta telah menjadi kekuatan pendorong di balik pertumbuhan penggunaan tenaga surya, yang menyumbang 63,5 persen dari total kapasitas terpasang.

Share this post

Loading...