Repsol meluncurkan platform multi-agen cerdas, menegaskan posisinya sebagai pemimpin global AI di sektor energi.

Repsol memperkenalkan platform pembangunan agen cerdas miliknya sendiri, menempatkan perusahaan sebagai pemimpin dalam penerapan kecerdasan buatan (AI) berbasis agen dan sistem multi-agen — menandai tonggak penting lainnya dalam perjalanan transformasi digitalnya.

Dikembangkan bersama Accenture, proyek percontohan inovatif ini memungkinkan pembuatan dan pengorganisasian agen-agen AI ke dalam alur kerja yang terstruktur. Sistem multi-agen ini menciptakan lingkungan kerja kolaboratif baru yang memberdayakan tim untuk meningkatkan model operasional dan produktivitas secara keseluruhan.

Selama pengembangan sistem ini, Repsol membangun basis pengetahuan yang luas yang disesuaikan untuk mendukung timnya melalui bantuan berbasis AI. Perusahaan juga merancang antarmuka canggih yang mengoptimalkan model bahasa untuk penggunaan profesional dan kolaboratif.

Proyek percontohan ini diterapkan di Divisi Digitalisasi dan Layanan Repsol, yang mencakup lebih dari 700 karyawan. Tiga tim yang beroperasi dengan 22 agen AI telah aktif selama lebih dari empat bulan, mendukung berbagai proses utama. Lebih dari 50 profesional telah bekerja sama untuk mengawasi dan menyempurnakan tim AI ini, menghasilkan peningkatan efisiensi dan perbaikan operasional yang signifikan.

Susana Meseguer, Direktur Pelaksana Eksekutif Digitalisasi dan Layanan Repsol, menyatakan: “Dengan peluncuran platform AI multi-agen kami, Repsol menegaskan kembali ambisinya untuk memimpin sektor energi dalam mengadopsi teknologi yang disruptif dan inovatif. Sejak dimulainya Program Digital kami lebih dari enam tahun lalu, tujuan kami adalah mendorong efisiensi dan daya saing dengan menggabungkan bakat karyawan kami dengan kekuatan digitalisasi.”

Memimpin dalam digitalisasi dan kecerdasan buatan generatif

Program Digitalisasi Repsol, yang menjadi komponen utama dalam Rencana Strategisnya hingga 2027, telah berperan penting dalam mentransformasi perusahaan di seluruh bidang operasional. Dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, Repsol terus memperkuat kemampuannya dalam menghadapi tantangan transisi energi dan dekarbonisasi.

Sejak mendirikan Pusat Kompetensi AI Generatif lebih dari dua tahun lalu, Repsol telah menjadi pelopor dalam penerapan AI generatif di industri energi global. Perusahaan telah menerapkan lebih dari 60 use case — 22 di antaranya telah berhasil diimplementasikan secara luas — dan telah melatih lebih dari 5.000 karyawan dalam AI generatif serta teknik advanced prompting.

Sebuah studi terbaru oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan bahwa 95% proyek AI generatif gagal memberikan nilai yang terukur. Sebaliknya, Repsol berhasil mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya: mendesain ulang alur kerja, berinvestasi dalam sistem multi-agen untuk proses kompleks, serta mempertahankan fokus kuat pada kolaborasi dan manusia.

Share this post

Loading...