PETRONAS, Pemain Energi Utama ASEAN Tingkatkan Kolaborasi untuk Mengatasi Emisi Metana
PETRONAS dan para pemain energi utama ASEAN bertemu kemarin dalam acara perdana ASEAN Energy Sector Methane Roundtable 2021 yang diadakan secara virtual. Pertemuan ini membahas peluang untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengelolaan emisi metana di kawasan dengan memanfaatkan kemampuan kolektif, praktik terbaik global, dan wawasan bersama.
Diskusi ini, yang diselenggarakan oleh PETRONAS dengan dukungan dari PTT Public Company Limited (PTT) Thailand pada 26 Oktober, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan agenda perubahan iklim di kawasan ini, menjelang United Nations (UN) Climate Change Conference (COP26) pada bulan November mendatang.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari PETRONAS, PTT, PERTAMINA, dan Shell, serta organisasi internasional seperti United Kingdom Oil and Gas Industry Association Limited (OGUK), International Energy Agency (IEA), World Bank Group, UN Environment Programme (UNEP), dan Methane Guiding Principles (MGP).
Dalam pidato pembukaannya, Presiden dan CEO Grup PETRONAS, Tengku Muhammad Taufik, menekankan pentingnya ASEAN mengadopsi strategi transisi energi yang bertanggung jawab dan adil untuk memastikan keberlanjutan sistem energinya.
“ASEAN memiliki potensi untuk menampilkan diri sebagai contoh kolaborasi regional yang efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Melalui tindakan terkoordinasi di bawah Roundtable ini, kita dapat mengambil langkah yang lebih terarah untuk mengatasi emisi metana bersama-sama, guna mendukung Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contributions) negara-negara kita.”
Presiden dan CEO PTT, Auttapol Rerkpiboon, dalam pidatonya menyatakan, “Komunitas praktik seperti ASEAN Methane Roundtable akan meningkatkan pengelolaan emisi metana melalui berbagi praktik terbaik dan pengembangan prinsip-prinsip panduan metana. Elemen penting lainnya adalah menerapkan regulasi metana yang diperlukan di setiap negara.”
Menurut Sixth Assessment Report Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change), metana adalah polutan iklim berumur pendek yang memiliki potensi pemanasan global lebih dari 80 kali lipat dibandingkan karbon dioksida dalam periode 20 tahun. Mengurangi emisi metana adalah peluang penting untuk segera memperlambat laju pemanasan global. Salah satu sumber utama emisi metana buatan manusia adalah dari industri minyak dan gas, sehingga penting bagi pemain utama di kawasan untuk segera mengurangi emisi metana sambil mengelola perjalanan transisi energi yang kompleks.
Para pemain energi ASEAN berkomitmen untuk mendorong dan mempromosikan berbagi pengetahuan teknis guna meningkatkan praktik mereka dan bersikap transparan mengenai kinerja mereka, selaras dengan kerangka kerja dan standar yang diakui secara internasional, dalam kontribusinya menuju masa depan yang berkelanjutan.
Serangkaian diskusi meja bundar akan diadakan dua kali setahun selama lima tahun ke depan, yang akan diselenggarakan dan didukung oleh pemain energi di ASEAN. Platform ini akan memanfaatkan praktik terbaik yang akan membantu dalam pengembangan kebijakan dan praktik industri seputar pengelolaan emisi metana.
Share this post