
Asisten Profesor Sivaneasan Bala KRISHNAN
Asisten Profesor Sivaneasan Bala KRISHNAN adalah Asisten Profesor di Singapore Institute of Technology. Ia menerima gelar B.Eng. dan Ph.D. di bidang Teknik Listrik dan Elektronik dari Nanyang Technological University, Singapura, pada tahun 2007 dan 2012. Pada tahun 2011, ia bergabung dengan Sekolah Teknik Listrik dan Elektronik, Nanyang Technological University, Singapura, sebagai Insinyur Penelitian dan kemudian sebagai Peneliti Pasca-Doktoral hingga tahun 2015. Ia kemudian bergabung dengan Nanyang Polytechnic sebagai Dosen pada tahun 2015. Pada tahun 2019, ia bergabung dengan Singapore Institute of Technology sebagai Asisten Profesor.
Sivaneasan melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknik tenaga, khususnya mikrogrid dan teknologi jaringan pintar. Ia telah menerbitkan 8 makalah jurnal dan 14 makalah konferensi. Ia juga menjadi co-author pada satu bab buku ilmiah tentang Vehicle-to-Grid (V2G) untuk buku berjudul "Energy Storage for Smart Grids: Planning and Operation for Renewable and Variable Energy Resources (VERs)". Selain itu, ia juga meraih penghargaan “Inovasi Terbaik dalam Energi Terbarukan” di National Instruments ASEAN Graphical System Design Achievement Awards untuk karyanya tentang prototipe jaringan pintar fungsional.
1. Apa Dampak Kendaraan Listrik terhadap Singapura yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan?
Kendaraan listrik (EV) akan memainkan peran utama dalam upaya Singapura untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan keberlanjutan.
Meskipun pengurangan emisi karbon mungkin tidak menyebabkan perubahan signifikan dalam tingkat emisi Singapura, ini akan menjadi langkah awal yang baik dalam mempromosikan kehidupan berkelanjutan di kalangan masyarakat. Selain itu, promosi EV yang dipadukan dengan peningkatan penerapan panel surya (PV) di seluruh pulau akan memungkinkan energi nol emisi yang dihasilkan dari tenaga surya (PV) digunakan untuk pengisian EV. Ini juga menghilangkan emisi hulu yang terkait dengan listrik yang digunakan untuk mengisi daya EV.
2. Apakah Mungkin Bagi Kita untuk Membangun Kota Pintar yang Sepenuhnya Otonom, Energi dan Ekologis dalam Program Ini?
Singapura memiliki posisi yang baik untuk membangun kota pintar yang sepenuhnya otonom yang tidak hanya penuh vitalitas tetapi juga terkait dengan integritas ekologis. Melalui inisiatif Smart Nation, kami telah meningkatkan upaya untuk membangun jaringan komunikasi yang luas di seluruh pulau yang membantu kami lebih lanjut mengembangkan jaringan informasi dari sensor dan perangkat otomatis yang saling terhubung. Sistem informasi dan komunikasi ini membentuk dasar untuk mendukung pengenalan berbagai teknologi baru yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional, mempermudah berbagi informasi, memberikan kualitas layanan pemerintah yang lebih baik, dan kesejahteraan warga.
Sistem informasi dan komunikasi ini mencakup tidak hanya area perkotaan tetapi juga menutupi ekosistem lainnya seperti ekosistem darat dan laut. Bersama dengan lembaga pemerintah yang mengawasi ekosistem ini, kami terus mengembangkan teknologi baru untuk memungkinkan ekosistem ini berkembang, mengikuti laju perkembangan perkotaan di Singapura.
3. Apa Tantangan Teknis Utama yang Dihadapi Singapura Saat Ini dalam Mencapai Tujuan Energi Berkelanjutan?
Untuk menyelaraskan dengan tujuan Smart Nation, industri bergerak menuju digitalisasi proses manual, yang memerlukan banyak tenaga kerja dan berbasis kertas. Dalam proyek ini, Singapore Institute of Technology (SIT) bekerja sama dengan Sembcorp Marine Integrated Yard Pte Ltd (SMIY) untuk mengembangkan Sistem Manajemen Aset Listrik (EAMS) guna memungkinkan manajemen aset dan pemantauan kondisi yang efisien di galangan kapal mereka. EAMS dibangun di atas jaringan sensor berbasis IoT yang murah yang mencakup area 2 km persegi di galangan kapal mereka untuk pemantauan kondisi aset listrik. EAMS memanfaatkan solusi analisis pemanfaatan yang meminimalkan waktu henti aset dan biaya.
Analisis pemanfaatan aset membantu mitra industri untuk memperoleh pemahaman yang solid tentang operasi aset mereka dalam satu sistem terpadu. Ini memungkinkan mereka untuk terus memantau ketersediaan, kegunaan, serta lokasi aset untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan aset berharga ini. Informasi yang diperoleh dari analisis pemanfaatan aset selama periode waktu yang lama akan memungkinkan mitra industri untuk merencanakan pekerjaan pembangunan atau perbaikan kapal berdasarkan data pemanfaatan yang mencerminkan produktivitas galangan kapal. Analisis tren penggunaan yang tepat juga akan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai pembelian aset baru atau menunda pembelian baru, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan margin keuntungan.
4. Apa Proyeksi Anda untuk Masa Depan Program Ini?
Sistem distribusi listrik di Singapura terdiri dari jaringan pasokan listrik yang kompleks dalam bentuk jaringan listrik yang terdiri dari sejumlah besar saluran listrik dan aset listrik. Banyak dari aset ini telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun dan mulai menua. Kerusakan, panas berlebih, dan stres listrik menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan. Pemantauan dan manajemen jaringan kompleks ini menjadi tantangan besar dalam pekerjaan sehari-hari perusahaan distribusi listrik dan penyedia daya.
Melalui proyek ini, pemantauan kondisi dengan program pemeliharaan prediktif akan memungkinkan deteksi tepat waktu terhadap cacat dan kegagalan. Dalam jangka panjang, ini akan menghilangkan penghentian yang mahal melalui intervensi dini. Selain proyek ini, kami menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang telah kami kumpulkan untuk menjelajahi pengembangan solusi pemantauan kondisi aset yang dapat disesuaikan untuk perusahaan distribusi listrik dan penyedia daya lainnya di Singapura.

Share this post