Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Indonesia Luhut Bertemu dengan Ketua Rotasi Huawei, Guo Ping
Kemarin, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, bertemu dengan Guo Ping, Ketua Rotasi Huawei, untuk membahas penguatan hubungan antara Indonesia dan Huawei dalam transformasi digital dan sejumlah inisiatif untuk mengembangkan digitalisasi, 5G, AI, dan energi baru.
Menteri Luhut mengapresiasi Huawei atas lebih dari 21 tahun upaya dalam membangun infrastruktur digital dan mengembangkan ekosistem digital Indonesia. "Indonesia kini sedang mempersiapkan proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi cerdas menjelang penyelenggaraan KTT G20 di Bali tahun depan. Saat kami bergerak maju untuk mempromosikan pengembangan hijau dan masa depan cerdas, kami ingin mengundang Huawei untuk berpartisipasi di sektor-sektor ini. Kami memahami bahwa Huawei sangat maju di bidang ini," tambah Menteri Luhut.
Pada bulan Juli tahun ini, Pemerintah Indonesia menetapkan target untuk mencapai emisi nol bersih paling lambat pada tahun 2060, satu dekade lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada tahun 2070. Selain itu, digitalisasi juga menjadi prioritas utama pembangunan Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo. Negara ini berencana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan mempercepat pengembangan industri teknologi tinggi.
Ketua Rotasi Huawei, Guo Ping, menyambut baik Menteri Luhut dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan luar biasa yang diberikan kepada Huawei selama dua dekade terakhir. "Indonesia diberkahi dengan potensi untuk mengembangkan industri teknologi tinggi," kata Guo Ping. "Sebagai bagian dari ekosistem digital Indonesia, Huawei akan fokus pada inovasi teknologi dan berupaya keras membantu Indonesia membangun infrastruktur ICT yang kuat dan sukses dalam digitalisasi dengan menggunakan teknologi canggih seperti 5G, AI cloud, dan IoT."
Guo Ping menambahkan, "Selain memungkinkan transformasi digital Indonesia, Huawei juga akan berkontribusi pada transformasi hijau dan pengembangan energi baru dengan menggunakan teknologi digital."
Huawei memperkirakan bahwa dalam 30 hingga 40 tahun ke depan, kecerdasan dan rendah karbon akan terus berkembang, di mana teknologi digital menjadi kebutuhan untuk mendorong kecerdasan, sementara teknologi elektronik daya sangat penting untuk mengurangi jejak karbon. Industri energi global akan beralih lebih banyak ke arah yang didorong oleh teknologi daripada yang bergantung pada sumber daya seiring dengan tren yang berkembang.
Selain pertemuan tersebut, Menteri Luhut juga melakukan kunjungan ke kampus Huawei di Shenzhen dan Dongguan. Ia didampingi oleh rekan-rekan kabinet - Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
Pengembangan talenta digital di Indonesia adalah salah satu kontribusi penting Huawei. Perusahaan ini meluncurkan program talenta digital nasional pada tahun 2020 bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) Indonesia untuk melatih lebih dari 100.000 talenta digital dalam 5 tahun. Hingga saat ini, Huawei telah berhasil mencapai setengah dari target 5 tahun tersebut dalam dua tahun pertama, yang mencerminkan keseriusan dan semangat Huawei untuk mendukung visi Indonesia.
Selain pengembangan talenta digital, Huawei juga berperan penting dalam mendukung Indonesia untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19, terutama melalui solusi teknologi, mulai dari membangun infrastruktur telekomunikasi darurat, menyediakan teknologi WIFI6 untuk konferensi video telemedicine berkecepatan tinggi, hingga diagnosis yang dibantu AI untuk pasien COVID-19.
Selain di bidang kesehatan, Huawei juga memfasilitasi transformasi digital dan pengalaman pembelajaran jarak jauh yang lancar dengan mendukung 500 universitas melalui donasi akun cloud, selain memberdayakan usaha kecil dan menengah untuk melakukan transformasi digital guna memenuhi permintaan yang meningkat dari pelanggan daring mereka.
Share this post