Ian Lim, Presiden World UAV Federation Singapura

Ian Lim Yeong Kiat adalah pakar terkemuka di bidang penerbangan dan keamanan dengan lebih dari tiga dekade pengalaman kepemimpinan di Republic of Singapore Air Force (RSAF). Sebagai mantan pilot tempur dan pensiunan Chief of Staff – Air Staff, ia memiliki keahlian mendalam dalam strategi militer, keamanan, manajemen operasi, serta pelaksanaan proyek skala besar. Atas pengabdiannya yang luar biasa, ia dianugerahi Public Administration Medal – Silver (Military) dan SAF Long Service and Good Conduct Medal.

Di luar dunia militer, Ian tetap aktif di industri penerbangan dan UAV, memanfaatkan pengalamannya yang luas untuk menjembatani sektor militer dan komersial. Ia telah berhasil memfasilitasi penjualan teknologi dirgantara, mengelola startup di bidang UAV dan manufaktur komponen pesawat berbahan serat karbon, serta memberikan konsultasi strategis bagi bisnis penerbangan.

Sebagai Presiden Singapore Chapter of the World UAV Federation, Ian berkomitmen untuk memajukan teknologi UAV dan mendorong kolaborasi industri. Ia juga merupakan Founder & Director dari Primus Aviation Pte. Ltd., Director di Airtitude Consultancy, serta Senior Advisor di Imrex Pte. Ltd., di mana ia terus berperan dalam membentuk masa depan penerbangan dan sistem tak berawak.

1. Bisakah Anda memberikan wawasan tentang kondisi terkini dan prospek masa depan teknologi UAS dari perspektif global dan Asia Tenggara?

Sebagai pengantar, saya senang dapat memberikan wawasan tentang kondisi terkini dan prospek masa depan teknologi UAS dari perspektif global maupun Asia Tenggara.

Industri sistem udara tak berawak (Unmanned Aerial Systems/UAS) telah mengalami pertumbuhan pesat yang didorong oleh kemajuan di berbagai bidang. UAS kini dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan (AI) yang canggih, memungkinkan penerbangan otonom, penghindaran rintangan, dan perencanaan misi tanpa campur tangan manusia. Ini meningkatkan kapabilitasnya untuk berbagai aplikasi. Peningkatan teknologi baterai dan propulsi juga telah memperpanjang waktu terbang dan kapasitas muatan, membuat misi jarak jauh dan angkut berat semakin memungkinkan. Selain itu, sensor dan sistem pencitraan yang lebih maju telah meningkatkan pengumpulan data untuk aplikasi seperti pemantauan lingkungan dan inspeksi infrastruktur.

Pasar UAS global diperkirakan akan melebihi USD 50 miliar pada tahun 2025, didorong oleh permintaan dari sektor militer dan komersial. Sektor pertahanan terus berinvestasi besar dalam UAS untuk keperluan pengawasan dan pertempuran. Sementara itu, industri seperti pertanian, konstruksi, logistik, dan energi semakin mengadopsi drone untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya, dengan pertumbuhan pesat di sektor komersial.

Asia Tenggara muncul sebagai pemain utama dalam pasar UAS. Wilayah ini memiliki potensi besar dalam mentransformasi sektor seperti pertanian, di mana drone digunakan untuk pemantauan tanaman dan pertanian presisi. UAS juga sangat penting untuk respons bencana di lanskap Asia Tenggara yang beragam. Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia memimpin dalam adopsi dan inovasi UAS, meskipun kerangka peraturan perlu berkembang untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan aspek keselamatan.

Ke depan, industri UAS diperkirakan akan terus berkembang. Teknologi "swarming," di mana beberapa drone bekerja bersama, akan semakin berkembang untuk aplikasi militer dan komersial. Pesawat listrik dengan lepas landas dan pendaratan vertikal (eVTOL) dapat merevolusi transportasi perkotaan, sementara kerangka peraturan akan terus berkembang untuk mengakomodasi meningkatnya penggunaan drone. Seiring ekspansi teknologi UAS, pertimbangan etis, terutama mengenai privasi, akan menjadi semakin penting.

Industri UAS berada pada titik yang menarik dalam hal inovasi dan pertumbuhan, dengan Asia Tenggara yang berpotensi mendapatkan manfaat ekonomi yang besar. Pengembangan dan regulasi yang bertanggung jawab akan sangat penting untuk mewujudkan potensi penuh teknologi UAS sekaligus menangani tantangan yang muncul.

2. Bagaimana kendaraan udara tak berawak (UAV) dapat memperoleh manfaat dari kemajuan dalam penyimpanan dan pembangkitan energi alternatif?

Kemajuan dalam teknologi penyimpanan dan pembangkitan energi alternatif memberikan manfaat besar bagi UAV (Unmanned Aerial Vehicles) dengan mengatasi tantangan seperti waktu terbang dan kinerja keseluruhan.

Salah satu solusi yang menjanjikan adalah sel bahan bakar hidrogen, yang memungkinkan waktu terbang hingga 10 jam dan jarak tempuh hingga 500 km. Teknologi ini menawarkan efisiensi energi tinggi, pengisian ulang cepat (hanya dalam satu menit), dan tidak menghasilkan polusi langsung, dengan hanya air dan panas sebagai produk sampingan. Perusahaan seperti Honeywell Aerospace sedang berkolaborasi dalam pengembangan sistem penyimpanan hidrogen untuk lebih meningkatkan teknologi ini.

Tenaga surya juga semakin maju untuk membuat drone bertenaga surya lebih layak digunakan. Drone ini dapat tetap terbang selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, menjadikannya ideal untuk misi berdurasi panjang. Selain lebih hemat biaya karena mengurangi kebutuhan penggantian baterai, drone bertenaga surya juga lebih ramah lingkungan karena menurunkan jejak karbon operasionalnya. Perusahaan seperti XSun telah mengembangkan drone bertenaga surya dengan kapasitas muatan dan daya tahan yang mengesankan.

Sistem energi hibrida juga sedang dikembangkan untuk mengoptimalkan kinerja UAV. Ini termasuk sistem hibrida surya-RF (gelombang radio) yang menggabungkan pemanenan energi dari surya dan frekuensi radio, serta hibrida baterai-surya yang menggunakan baterai canggih untuk daya saat kondisi cahaya rendah dan memungkinkan pengisian ulang cepat. Inovasi lainnya adalah energi angin udara (Airborne Wind Energy/AWE), di mana drone yang diikat dapat memanfaatkan angin ketinggian tinggi untuk pembangkitan daya, yang berpotensi menghasilkan lebih banyak energi daripada turbin di darat dengan biaya lebih rendah.

Terakhir, kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin semakin meningkatkan manajemen energi pada UAV. AI dapat mengoptimalkan jalur penerbangan dan secara cerdas mengontrol penggunaan baterai, sementara "power cognition," sebuah metode yang menggunakan pembelajaran penguatan (reinforcement learning), mengoptimalkan pemanenan energi dan efisiensi penerbangan.

Inovasi-inovasi ini akan merevolusi kapabilitas UAV, memungkinkan penerbangan yang lebih lama, biaya lebih rendah, dan peningkatan keberlanjutan dalam operasionalnya.

3. Bagaimana Anda melihat kemajuan dalam penyimpanan energi (misalnya, baterai, sel bahan bakar) memengaruhi desain dan kapabilitas drone di masa depan?

Kemajuan dalam teknologi penyimpanan energi akan mengubah industri drone secara signifikan dengan meningkatkan kinerja, efisiensi, dan fleksibilitas operasionalnya.

Salah satu dampak utama dari peningkatan penyimpanan energi adalah peningkatan waktu terbang dan jangkauan operasional. Teknologi baterai baru, seperti yang dikembangkan oleh BEI, menawarkan kepadatan energi hingga 410 Wh/kg, memungkinkan drone terbang dua kali lebih lama dan mencakup jarak 70% lebih jauh dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Selain itu, sel bahan bakar hidrogen dapat memungkinkan waktu terbang hingga 10 jam dengan jarak tempuh 500 km, sementara drone bertenaga surya, dengan kombinasi baterai berkapasitas tinggi, dapat tetap terbang selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Peningkatan penyimpanan energi juga akan meningkatkan kinerja drone dalam kondisi ekstrem. Baterai canggih memungkinkan drone beroperasi dalam suhu serendah -20°C selama hingga 40 menit, dibandingkan dengan baterai konvensional yang gagal dalam hitungan detik. Drone juga akan lebih siap untuk operasi segala cuaca, memungkinkan mereka berfungsi dalam kondisi angin kencang dan cuaca buruk.

Kepadatan energi yang lebih tinggi juga akan meningkatkan kapasitas muatan, memungkinkan drone membawa peralatan yang lebih berat dan lebih canggih, seperti sensor canggih, perangkat komunikasi, dan bahkan persenjataan untuk tujuan pertahanan. Kemampuan untuk membawa lebih banyak muatan akan membuka aplikasi baru dalam fotografi udara, pemetaan, inspeksi, dan layanan pengiriman.

Inovasi desain juga akan didorong oleh kemajuan energi ini. Drone akan memiliki muatan modular untuk fleksibilitas, desain aerodinamis untuk memaksimalkan jangkauan dan daya tahan, serta panel surya terintegrasi untuk melengkapi sistem baterai agar operasi lebih lama. Penyimpanan energi yang lebih baik juga akan memungkinkan sistem onboard yang lebih canggih, seperti pemrosesan data real-time dan operasi otonom tingkat lanjut, termasuk pengisian daya mandiri dan perencanaan misi adaptif.

Kemajuan ini akan memberikan dampak luas di berbagai industri. Dalam pertahanan dan keamanan, drone akan meningkatkan pengawasan dan pengintaian. Dalam pemantauan lingkungan, mereka akan memungkinkan pengumpulan data secara berkelanjutan. Dalam inspeksi infrastruktur, drone akan melakukan evaluasi yang lebih menyeluruh, dan dalam pertanian, drone akan mencakup area yang lebih luas untuk aplikasi pertanian presisi.

Sebagai kesimpulan, kemajuan dalam penyimpanan energi akan secara signifikan meningkatkan kapabilitas drone, memungkinkan penerbangan lebih lama, muatan lebih besar, dan kinerja yang lebih baik dalam kondisi menantang, mendorong inovasi di berbagai sektor.

4. Apa saja penggunaan drone yang paling umum di industri penerbangan saat ini?

Drone telah menjadi elemen penting di berbagai sektor industri penerbangan, memberikan peningkatan signifikan dalam hal keselamatan, efisiensi, dan kemampuan operasional.

Dalam hal pemeliharaan dan inspeksi, drone digunakan untuk inspeksi pesawat secara detail dengan kamera resolusi tinggi, pencitraan termal, LiDAR, dan sensor gas untuk mengidentifikasi potensi masalah. Mereka juga digunakan untuk memeriksa infrastruktur bandara, landasan pacu, dan peralatan darat, meningkatkan keselamatan operasional.

Untuk keamanan dan pengawasan, drone melakukan patroli di perimeter bandara 24/7, mendeteksi intrusi yang tidak sah dan potensi ancaman. Mereka juga memonitor kehidupan liar di dekat landasan pacu untuk mengurangi risiko tabrakan burung dan insiden terkait hewan lainnya.

Dalam logistik dan pengiriman, drone secara efisien mengangkut suku cadang pesawat dan persediaan darurat di dalam bandara, meningkatkan efisiensi operasional. Drone juga dapat mengirimkan pasokan medis atau peralatan penting dengan cepat dalam situasi kritis.

Drone juga memainkan peran penting dalam pengumpulan dan analisis data. Mereka mengumpulkan data lingkungan untuk penilaian dampak sekitar bandara dan membuat peta udara detail dari fasilitas bandara serta area sekitarnya.

Untuk efisiensi operasional, drone membantu dengan pencairan es di sayap pesawat, mengurangi waktu dibandingkan dengan metode tradisional, dan mempercepat pemeriksaan kargo untuk potensi ancaman keamanan sebelum mencapai landasan pacu.

Dalam respons darurat, drone dengan pencitraan termal dapat membantu upaya pencarian dan penyelamatan, menemukan korban atau menilai kerusakan di area yang sulit dijangkau.

Secara keseluruhan, integrasi drone dalam penerbangan telah menghasilkan peningkatan keselamatan dan efisiensi, dan seiring dengan kemajuan teknologi, kita dapat mengharapkan aplikasi inovatif lainnya di masa depan.

5. Apa peran yang Anda lihat untuk drone dalam memajukan sektor logistik dan pengiriman, terutama di wilayah dengan infrastruktur terbatas?

Drone diperkirakan akan merevolusi logistik dan pengiriman, terutama di wilayah dengan infrastruktur terbatas, dengan meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan keberlanjutan.

Dalam pengiriman jarak dekat, drone menawarkan keuntungan signifikan dengan menghindari kemacetan lalu lintas, mengurangi waktu pengiriman, dan mengurangi biaya operasional hingga 30-50%. Drone juga memberikan akses ke area terpencil dengan infrastruktur jalan yang buruk, seperti pulau-pulau dan daerah pegunungan.

Dalam bidang kesehatan, drone meningkatkan distribusi pasokan medis dengan mengirimkan barang-barang kritis seperti vaksin dan sampel diagnostik ke lokasi terpencil. Mereka juga dapat mengangkut pasokan medis yang sangat penting, mengurangi waktu pengiriman secara signifikan—seperti di Tanzania, di mana pengiriman pasokan medis menggunakan drone mengurangi waktu pengiriman dari 6 jam menjadi hanya 40 menit.

Drone juga menawarkan manfaat lingkungan. Sistem tenaga listrik mereka mengurangi emisi dan dapat mengurangi penggunaan energi hingga 94% dibandingkan dengan kendaraan pengiriman tradisional.

Drone mengatasi tantangan infrastruktur dengan menavigasi hambatan geografis seperti gunung dan hutan, meningkatkan konektivitas pedesaan dan memungkinkan pengiriman ke area yang sebelumnya sulit diakses.

Dampak ekonomi dari logistik drone juga signifikan. Ekonomi drone low-altitude di Cina diperkirakan akan tumbuh menjadi 120-150 miliar RMB (sekitar 16,8-21 miliar USD) pada tahun 2025, dan logistik drone menciptakan pekerjaan baru dalam operasi dan pemeliharaan, meskipun mengurangi beberapa peran tradisional.

Meskipun memiliki potensi besar, pengiriman drone menghadapi tantangan seperti hambatan regulasi, keterbatasan teknis (seperti daya tahan baterai), dan sensitivitas terhadap cuaca. Solusi sedang dikembangkan, termasuk jangkauan yang lebih jauh melalui titik pengisian cepat, prediksi cuaca yang lebih canggih, dan sistem deteksi satwa liar untuk mengurangi gangguan.

Kesimpulannya, drone mengubah logistik dan pengiriman kesehatan, terutama di wilayah dengan infrastruktur yang buruk. Dengan mengatasi hambatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi, drone sedang membentuk masa depan layanan pengiriman dan logistik kesehatan di lingkungan yang menantang.

6. Sejauh mana minat terhadap Drone E-Sports secara global dan di Asia Tenggara?

Drone e-sports dengan cepat mendapatkan popularitas baik secara global maupun di Asia Tenggara, menandakan masa depan cerah untuk olahraga ini.

Secara global, balap drone telah menarik jutaan penggemar, dengan acara seperti Drone Racing League (DRL) yang disiarkan di jaringan olahraga utama. Olahraga ini juga akan ditampilkan di The World Games 2025 di Chengdu, China, dan International Air Sports Federation (FAI) meluncurkan seri E-Drone Racing World Cup pada tahun 2024 untuk menarik pemula dan gamer.

Di Asia Tenggara, antusiasme terhadap drone e-sports terus berkembang, dengan Singapura menjadi tuan rumah balapan profesional pertamanya pada tahun 2019. Malaysia telah mengalokasikan RM5 juta untuk mengembangkan Drone Sports Centre of Excellence, dan Thailand akan menjadi tuan rumah DronTech Asia 2025, sebuah pameran dan konferensi besar tentang teknologi drone.

Pasar drone FPV (First Person View) Racing juga berkembang, dengan proyeksi pertumbuhannya dari USD 35 juta pada tahun 2020 menjadi angka yang lebih tinggi pada tahun 2025, khususnya di wilayah Asia-Pasifik, yang mendapat keuntungan dari tradisi balap drone yang kuat dan produsen besar.

Beberapa faktor yang mendorong minat terhadap drone e-sports termasuk kemajuan dalam teknologi drone, drone yang lebih terjangkau, dan integrasi AI serta konektivitas 5G untuk meningkatkan pengalaman pilot dan hiburan penonton.

Meskipun tantangan masih ada, seperti kerangka regulasi yang berkembang dan kebutuhan akan aturan standar, hal ini juga membuka peluang untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor ini.

Kesimpulannya, bangkitnya drone e-sports, yang didorong oleh investasi besar, kemajuan teknologi, dan potensi pasar yang terus berkembang, memposisikannya untuk menjadi pemain utama dalam dunia e-sports global dalam waktu dekat.

7. Apa profil peserta Drone E-Sports dan E-Sport apa yang paling populer?

Drone e-sports menarik demografis yang berkembang, terutama individu muda yang paham teknologi, berusia 16-34 tahun, yang disebut sebagai "Tech Setters". Audiens ini diperkirakan akan meningkat dari 820 juta menjadi 1 miliar pada tahun 2030, didorong oleh meningkatnya minat terhadap STEM dan teknologi digital. Namun, kesenjangan gender cukup besar, dengan 96% pemilik drone di AS adalah laki-laki dan hanya 4% perempuan.

Berbagai olahraga drone telah mendapatkan popularitas, termasuk balap drone tradisional, yang melibatkan pilot yang menavigasi quadcopter berkecepatan tinggi melalui rintangan. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan kacamata First Person View (FPV), dengan hingga delapan pilot bersaing pada saat yang sama di kursus dalam ruangan atau luar ruangan. Balap E-Drone, versi virtual yang menggunakan simulator canggih, juga semakin berkembang, dengan FAI meluncurkan E-Drone Racing World Cup pada tahun 2024. Bentuk lainnya termasuk trik freestyle, di mana pilot menunjukkan manuver, dan drone soccer, olahraga berbasis tim yang mendapatkan pengakuan resmi pada tahun 2019, dengan turnamen internasional pertamanya diadakan pada tahun 2023.

Meskipun balap drone, terutama melalui liga seperti Drone Racing League (DRL), semakin populer, olahraga ini belum mencapai kesuksesan mainstream seperti e-sport top lainnya. Namun, DRL berhasil menarik perhatian "Tech Setters," yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di sektor ini di masa depan.

Balap drone dapat diselenggarakan dalam berbagai format, termasuk time trial individu, time trial tim, dan balap multi-drone, yang mencakup berbagai keterampilan dan minat dalam komunitas drone.

8. Apa itu Drone Basketball dan apa rencanamu untuk menarik minat di Asia Tenggara?

Drone basketball adalah olahraga inovatif yang menggabungkan teknologi drone dengan elemen-elemen tradisional dari bola basket. Pemain menggunakan drone quadcopter khusus yang dilindungi dalam bola pelindung untuk mencetak poin dengan menavigasi melalui ring atau gawang sambil menghindari rintangan udara. Tujuan permainan ini adalah untuk mencetak poin sebanyak-banyaknya dalam waktu yang ditentukan. Pertandingan biasanya berlangsung selama 3 menit, dengan tim yang terdiri dari penyerang dan bertahan. Salah satu aturan penting adalah sistem offside, yang mengharuskan pemain kembali di belakang garis tengah setelah mencetak gol. Poin hanya sah jika drone sepenuhnya melewati gawang atau ring. Pilot menggunakan kacamata First Person View (FPV) untuk menavigasi dari perspektif drone.

Drone basketball merupakan perpaduan menarik antara olahraga dan teknologi, menawarkan bentuk kompetisi baru yang menantang keterampilan teknis dan kemampuan atletik. Olahraga ini semakin populer, terutama di Asia Tenggara. Singapura baru-baru ini menjadi tuan rumah Drone Basketball Championship perdana pada 9-11 Januari 2025 di Temasek Polytechnic, yang menandai tonggak penting bagi olahraga ini di kawasan tersebut.

Untuk mempromosikan Drone Basketball, strategi pemasaran yang komprehensif dapat diterapkan. Ini meliputi pembuatan konten visual yang menarik, seperti video pertandingan yang seru dan klip media sosial, memanfaatkan influencer dan media sosial untuk jangkauan yang lebih luas, serta mengorganisir demonstrasi langsung di acara teknologi dan olahraga. Sesi interaktif dan program edukasi di sekolah dan universitas juga bisa menumbuhkan minat. Kemitraan dengan perusahaan drone, sponsor, dan organisasi e-sport akan membantu menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, menyelenggarakan liga kompetitif dan turnamen internasional dapat lebih meningkatkan visibilitas olahraga ini. Cakupan media tradisional juga akan sangat penting dalam menyebarkan informasi. Melalui upaya-upaya ini, Drone Basketball dapat menarik perhatian baik penggemar teknologi maupun penggemar olahraga, membangun komunitas yang kuat dan terlibat. Kami berharap dapat menciptakan kegembiraan seputar Drone Basketball, menarik minat penggemar teknologi dan olahraga untuk olahraga baru yang inovatif dan menarik ini.

Share this post

Loading...