Kementerian Perindustrian akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan PT Sanken Indonesia untuk menutup seluruh lini produksinya di kawasan industri MM 2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Juni 2025. Penutupan ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 459 karyawan perusahaan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa terdapat dua faktor utama yang menyebabkan PT Sanken Indonesia menghentikan operasionalnya. Salah satunya adalah kurangnya dukungan dalam pembaruan desain dan teknologi dari induk perusahaan di Jepang, menyusul penjualan divisi terkait.
"Di periode tahun 2017 - 2019, divisi terkait power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan lain di Jepang, namun kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah sehingga berakibat tidak ada lagi dukungan pemutakhiran desain dan teknologi produk terhadap PT Sanken Indonesia dari perusahaan induk di Jepang," ungkap Setia.
Alasan kedua adalah ketidakmampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan perkembangan produk baru di pasar.
"Perusahaan terus mengalami kerugian, dan hal ini menjadi perhatian utama, terutama karena produk PT Sanken Indonesia sudah tidak lagi menjadi fokus utama bisnis Sanken Electric, yang kini lebih mengutamakan pengembangan produk semikonduktor," jelasnya.
Setia menegaskan bahwa penutupan lini produksi PT Sanken Indonesia bukan disebabkan oleh kondisi iklim usaha di Indonesia, melainkan merupakan keputusan manajemen di Jepang untuk menghentikan operasionalnya.
"Perusahaan ini sebenarnya sudah mengalami kerugian sejak 2019," ujarnya. Lebih lanjut, Setia menjelaskan bahwa PT Sanken Indonesia telah beroperasi sejak 1997 di kawasan industri MM 2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Kami mendapat laporan, perusahaan telah bernegosiasi dengan karyawan untuk penyelesaian pesangon dan hak lainnya sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan," ungkapnya.
Selain itu, PT Sanken Indonesia berusaha memberikan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan yang berminat. Perusahaan juga tengah berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan PMA asal Jepang di sekitar lokasi pabrik untuk membuka peluang penyerapan tenaga kerja bagi mantan karyawan Sanken Indonesia.
Share this post