Eileen Yap

Singapura berada di garis depan digitalisasi dan otomatisasi, dan edisi khusus Singapura dari Industrial Guide Asia Edisi Maret ini adalah bukti dari hal itu. Dengan bantuan robot, Singapura telah mampu mengurangi biaya tenaga kerja sekaligus meningkatkan produktivitas.

Kami sangat antusias untuk menjelajahi penggunaan robot layanan di Singapura dan potensi implikasinya terhadap sektor industri. Wawancara ini dengan Eileen Yap sebagai Manajer Umum (Singapura) dari RS Group akan memberikan wawasan tentang bagaimana robot membantu bisnis di Singapura menjadi lebih efisien dan hemat biaya. Kami berharap panduan ini dapat membantu perusahaan lain di seluruh Asia memahami bagaimana mereka dapat memanfaatkan robotika untuk keuntungan mereka sendiri.

Singapura telah membuat kemajuan besar dalam digitalisasi dan otomatisasi, memposisikan dirinya sebagai pemimpin di bidang ini. Edisi khusus Singapura dari Industrial Guide Asia Edisi Maret ini adalah bukti dari fakta ini. Publikasi ini menunjukkan bagaimana negara ini telah mengadopsi teknologi untuk meningkatkan kemampuan manufakturnya, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya.

1. Industri apa di Singapura yang paling membutuhkan solusi robotik?

Manufaktur, Logistik dan Pergudangan, Kesehatan, Konstruksi, Pertanian.

Singapura telah dengan cepat memperluas penggunaan robotika di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing. Permintaan untuk solusi robotik meningkat secara stabil di Singapura, didorong oleh dorongan negara menuju digitalisasi dan otomatisasi. Namun, industri mana di Singapura yang paling membutuhkan kemajuan teknologi ini? Sektor manufaktur adalah satu industri yang telah menarik perhatian signifikan dalam hal robotika. Dengan fokus pada peningkatan produktivitas, pengurangan biaya, dan perbaikan langkah-langkah pengendalian kualitas, robot telah memasuki banyak pabrik di seluruh pulau. Para produsen semakin beralih ke sistem otomatis saat mereka mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia sambil tetap kompetitif di pasar global yang terus berubah.

Industri lain yang sangat cocok untuk solusi robotik adalah kesehatan. Dengan populasi yang menua dan meningkatnya biaya kesehatan, ada kebutuhan yang semakin besar untuk efisiensi dan akurasi yang lebih baik dalam perawatan medis.

2. Bagaimana robot telah membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di industri Singapura?

Implementasi robotika telah menghasilkan efisiensi yang lebih baik melalui otomatisasi tugas 24/7, peningkatan operasional dalam presisi dan akurasi, serta perbaikan dalam keselamatan kerja. Ini telah membuat Singapura lebih kompetitif dan membantu kami tetap relevan di dunia yang semakin kompetitif.

3. Apakah ada jenis robot tertentu yang sangat cocok digunakan di industri Singapura?

Robot industri: Robot ini dapat digunakan di industri manufaktur Singapura untuk mengotomatiskan tugas berulang yang bervolume tinggi dan memerlukan tenaga kerja, di mana kecepatan, akurasi, dan daya tahan adalah kunci. Robot-robot ini juga dapat memberikan bantuan dalam tugas-tugas detail seperti penanganan material, penghapusan material, pengelasan, dan fabrikasi untuk meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan keselamatan kerja.

4. Bisakah Anda memberikan contoh implementasi robot yang berhasil di Singapura?

RoboWaiter: Infinium Robotics, sebuah startup yang berbasis di Singapura, memperkenalkan pelayan robot sebagai bagian dari program uji coba di restoran Timbre Group, Timbre @ The Substation, pada tahun 2015. Robot Infinium-Serve, yang mengantarkan makanan dan minuman ke meja pelanggan, diciptakan untuk membebaskan waktu staf agar mereka dapat berkonsentrasi pada kegiatan lain. LionsBot International, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura, telah menciptakan armada robot pembersih yang dapat menyapu dan membersihkan lantai serta mencuci jendela dan dinding.

5. Apa tantangan utama yang dihadapi perusahaan di Singapura ketika menerapkan robot dalam operasi mereka?

Hambatan untuk masuk (biaya tinggi), kekurangan talenta, kesulitan integrasi dengan sistem yang ada (tidak semua sistem memiliki perangkat keras dan perangkat lunak terbaru), masalah keselamatan (karyawan harus dilatih untuk bekerja bersama robot), penolakan terhadap perubahan karena kehilangan pekerjaan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi perusahaan adalah biaya tinggi untuk membeli dan memelihara robot. Untuk bisnis yang lebih kecil dengan anggaran terbatas, hal ini bisa sangat menakutkan. Selain itu, melatih staf untuk mengoperasikan dan memelihara mesin ini juga dapat memakan waktu dan biaya.

Hambatan besar lainnya bagi perusahaan adalah memastikan bahwa karyawan merasa nyaman bekerja bersama robot. Banyak orang khawatir bahwa otomatisasi akan menggantikan pekerja manusia, yang menyebabkan kehilangan pekerjaan dan menurunnya moral di tempat kerja. Penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan jelas kepada staf mereka tentang bagaimana robot akan diintegrasikan ke dalam operasi, serta setiap perubahan potensial dalam peran atau tanggung jawab pekerjaan.

6. Bagaimana biaya penerapan robot dibandingkan dengan potensi penghematan biaya di Singapura?

Penerapan robotika mungkin mahal di awal, tetapi juga dapat menghasilkan pengurangan biaya jangka panjang yang signifikan. Perusahaan dapat mengurangi biaya tenaga kerja, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan produktivitas dengan mengotomatiskan proses yang sebaliknya memerlukan tenaga kerja manusia. Robot juga dapat beroperasi terus-menerus tanpa perlu istirahat, yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi permintaan untuk tenaga kerja tambahan. Ini bisa sangat signifikan di Singapura, di mana biaya tenaga kerja bisa cukup tinggi.

7. Bagaimana infrastruktur dan teknologi Singapura mendukung penggunaan robot?

Konektivitas internet kelas dunia, infrastruktur logistik dan transportasi yang kuat, kemampuan manufaktur yang canggih, ekosistem inovasi yang robust, dan tenaga kerja yang sangat terampil adalah beberapa faktor yang mendukung penggunaan robot.

8. Apakah ada masalah keselamatan atau keamanan yang terkait dengan penggunaan robot di Singapura?

Robot dapat rentan terhadap serangan siber dan memerlukan persyaratan keselamatan mereka sendiri serta langkah-langkah keamanan siber yang khusus. Insiden serangan siber dapat menyebabkan akibat fisik seperti disfungsi robot, yang dapat menjadi ancaman bagi keselamatan pekerja di lantai pabrik. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian keselamatan secara rutin untuk tetap waspada terhadap kerentanan baru.

Penggunaan robot di Singapura telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan untuk otomatisasi. Meskipun ada banyak manfaat terkait dengan penggunaan robot, banyak orang telah mengungkapkan kekhawatiran tentang masalah keselamatan dan keamanan yang mungkin muncul.

Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa robot mungkin mengalami malfungsi atau diretas, yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia atau kerusakan pada properti. Ini sangat memprihatinkan di industri seperti manufaktur dan konstruksi di mana mesin berat terlibat. Selain itu, ada kekhawatiran tentang potensi kehilangan pekerjaan saat lebih banyak tugas diotomatisasi.

Namun, meskipun ada kekhawatiran ini, pemerintah Singapura telah mengambil langkah untuk memastikan bahwa langkah-langkah keselamatan diterapkan untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan robot. Misalnya, pedoman telah dikembangkan untuk diikuti oleh perancang dan produsen robot ketika merancang dan memproduksi robot.

9. Apakah ada tantangan khusus yang dihadapi dalam penerapan robot di Singapura?

Salah satu tantangan adalah menangani ketakutan seputar bagaimana robot menggantikan manusia di tempat kerja. Sebuah studi oleh McKinsey & Company memprediksi bahwa satu dari setiap empat aktivitas kerja di Singapura akan digantikan oleh mesin pada tahun 2030. Oleh karena itu, manajemen perubahan sangat penting untuk memastikan peluncuran robot yang sukses. Untuk membantu pekerja merasa nyaman bekerja bersama robot, pemerintah dan bisnis harus menangani ketakutan mereka dan mengulangi bahwa robot tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia di tempat kerja.

Home

Share this post

Loading...